Contoh Surat Perjanjian Order barang
Contoh Surat Perjanjian Order barang. Surat perjanjian order adalah surat yang berisi perjanjian order antara customer atau konsumen dengan pihak supplier/produsen. Surat ini penting agar tidak terjadi kesalahpahaman anata pihak.
Contoh Surat Perjanjian Order barang. photos: pexels.com |
Dengan Surat Perjanjian Order barang semua pihak yang terlibat sudah mengerti dan mematuhi aturan-aturan dan prosedur yang berlaku di masing-masing pihak.
Berikut ini contoh surat perjanjian order sebuah Pabrik pembuatan bahan sepatu, seperti outsol , cpu dan lain lain.
SURAT
PERJANJIAN ORDER
Pihak
pemesan…………………………………….. (Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA)
Pihak penerima
order PT. MM Indonesia (Selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA) dengan musyawarah, mufakat kedua belah pihak, terbuatlah
pasal-pasal dibawah ini, untuk di patuhi bersama.
1. Nama
barang , spesifikasi, mode, quantity, harga satuan dan remaks:
Nama barang
|
Spesifikasi,
mode
|
Satuan
|
Harga satuan
|
Remaks
|
CPU / RPU
|
PAIR
|
Tidak termasuk
PPN dan biaya mold
|
||
ETR
|
PAIR
|
Tidak termasuk
PPN dan biaya mold
|
1) Jumlah
mold dan biaya untuk type yang akan di produksi, pembuatan mold dilakukan
setelah ada kesepakatan kedua belah pihak, dan biaya mold ditanggung PIHAK
PERTAMA.
2) Qty
PO ditentukan dari kapasitas kerja PT. PIHAK KEDUA.
2. Bahan
material : bahan material dari PIHAK PERTAMA untuk dikerjakan oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA setuju, reject persen tidak dapat melebihi atas 6% dari bahan
material PIHAK PERTAMA yang diberikan ke PIHAK KEDUA. Lebih dari reject persen
yang tersebut diatas karena proses produksi PIHAK KEDUA, biaya bahan material
di tanggung PIHAK KEDUA.
3. Standart mutu: penanda tangan kesepakatan standart
mutu dari acuan barang jadi produksi PIHAK KEDUA dengan PIHAK PERTAMA (Standart
warna visual, kekerasan, karekteristik barang) serta scope yang dapat diterima.
PIHAK KEDUA memproduksi dengan dasar kesepakatan standart mutu yang telah di
tanda tangani kedua belah pihak. Terhitung dari penerimaan barang dalam 7 hari,
jika PIHAK PERTAMA menemukan barang yang dibuat PIHAK KEDUA tidak sesuai
standart mutu bahkan melebihi batas penerimaan. PIHAK PERTAMA berhak untuk
mengembalikan barang tersebut . dalam hal ini adalah tanggung jawab PIHAK KEDUA.
4. Metode
packaging : mengikuti permintaan PIHAK PERTAMA yang rasional.
5. Term
delivery : jadwal pengiriman barang finishing dari PIHAK KEDUA ke PIHAK PERTAMA
mengikuti waktu yang telah di sepakati bersama. Adapun permintaan PIHAK PERTAMA
yang khusus perlu dikirim lebih awal harus dibicarakan dengan PIHAK KEDUA.
Apabila pengiriman barang dari PIHAK KEDUA tidak pada waktunya, sehingga
mengakibatkan PIHAK PERTAMA stop line dan menunggu, kerugian di tanggung PIHAK
KEDUA. Tetapi karena PIHAK PERTAMA terlambat memberikan bahan baku lewat dari
3-4 hari sehingga terputus tidak dapat dilanjutkan dalam produksi adalah
pengecualian. Dan kedua belah pihak harus bahas ulang jadwalnya secara tertulis
atau konfirmasi via e-mail.
6. Tempat
pengiriman dan biaya : pengiriman di daerah Jakarta sampai ke pabrik PIHAK
PERTAMA oleh PIHAK KEDUA. Pengiriman di luar daerah Jakarta biaya tambahan dibahas
dan diselesaikan kedua belah pihak secara musyawarah.
7. Syarat
pembayaran : 30 hari hitungan perbulan di bayar cash atau transfer ke rekening
PIHAK KEDUA yang ditunjuk. Setiap akhir bulan sebelum tanggal 25 pada bulannya
total pengiriman dan nominalnya dihitung. Pengiriman lewat dari tanggal 25 pada
bulannya pembayaran dihitung ke bulan berikutnya.
8. Pasal-pasal
tersebut diatas, jika masih ada hal-hal yang belum tertuang, akan
dimusyawarahkan dan dilampirkan secara tertulis.
9. Dalam
pelaksanaan perjanjian ini jika terjadi perselisihan (missal pembayaran atau
masalah mutu barang) kedua belah pihak harus selesaikan pada waktunya. Dengan
musyawarah dan mufakat. Jika kedua belah pihak tidak dapat mencapai kesepakatan
para pihak setuju diselesaikan secara hukum pada instansi yang terkait.
10. Surat
perjanjian ini dibuat dua rangkap, masing-masing mendapat satu rangkap sebagai
arsip.
11. Masa
berlaku surat perjanjian ini : sejak di tanda tangani kedua belah pihak, hingga
PIHAK KEDUA tidak menerima PO lagi.
Pemesan (PIHAK PERTAM) Penerima
order (PIHAK KEDUA)
Nama : Nama : PT.MM INDONESIA
Ttd & stempel : Ttd & stempel :
Telp : Telp :
Itulah Contoh Surat Perjanjian Order. Semoga bermanfaat apabila kalian membutuhkan file word nya silahkan tinggalkan email kalian di kolom komentar di bawah . Thanks
Posting Komentar untuk "Contoh Surat Perjanjian Order barang"
Jangan ragu untuk berbagi